Ada potensi indeks di bursa Asia hari ini akan terkoreksi terindikasi dari indeks futuresnya yang hampir semuanya ?merah?, juga terbawa sentimen koreksi indeks di bursa global yang kompak turun pada akhir perdagangan minggu lalu dan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Sementara mata uang kuat Asia yen, dan Sin dolar kompak dibuka menguat terhadpa US dolar, yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.150 s.d Rp.14.180 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Hari ini BPS akan umumkan tingkat pertumbuhan ekonomi Q2-2019, yang kemungkinan kami perkirakan melambat dibandingkan Q2-2018 yang mencapai 5,27% yoy. terindikasi diantaranya penjualan ritel yang melambat, terkonfirmasi dengan penerimaan pajak PPN. Kemungkinan perlambatan terjadi karena kekawatiran terhadap isu politik. Secara siklus triwulan dengan faktor musiman terkait puasa-lebaran merupakan triwulan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Kami perkirakan Q2-2019 beradal dalam kisaran antara 5,18%-5,22% yoy.
Neraca perdagangan AS pada Juni tercatat defisit sebesar US$55,2 miliar, sedikit membaik dibandingkan Mei 2019 yang sebesar US$55,3 miliar. Belum ada perbaikan signifikan kendati sudah ada penerapan tarif.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Leave a Reply