Indeks futures bursa Asia kompak tercatat ‘merah’ indikasi potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini terbawa sentimen indeks di bursa global yang kompak turun semalam dan harga minyak mentah juga dibuka turun pagi ini. Mata uang kuat Asia yen, HK dolar dan Sin dollar kompak dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.400 s.d Rp.14.420 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Sektor manufaktur mencatatkan tren pertumbuhan yang melambat. Perlambatan terutama terjadi pada sub sektor pengolahan kelapa sawit, batubara, dan bahan tambang lainnya. Perlambatan pertumbuhan mengindikasikan perlambatan volume produksi. Isu deindustrialisasi menjadi semakin kuat. Kemungkinan perlambatan berkanjut dengan potensi melambatnya ekonomi global efek perang dagang AS-China.
Perang dagang AS-China makin menguat dengan saling membalas menerapkan tariff. AS telah menerapkan kenaikan tariff menjadi 25% efektif pada Jumat pekan lalu, dan begitupun China mengancam memberlakukan kenaikan tariff pada barang-baang impor AS pada 1 Juni mendatang. Konflik perdagangan ini membuat ketidakpastian global meningkat.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-14-Mei-2019.pdf