Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ hari ini dengan kecenderungan naik terbawa sentimen naiknya harga minyak mentah pagi ini. Mata uang kuat Asia yen, HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah yang berlanjut menuju kisaran antara Rp.14.080 s.d Rp.14.100 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Pemerintah masih agresif menerbitkan SBN ritel. Pada bulan Mei mendatang, pemerintah akan terbitkan SBR seri ST004, dan masih ada 5 seri SBN ritel yang akan terbit pada tahun ini. Minat beli SBN ritel ini masih cukup menarik dibandingkan deposito diantaranya karena imbal hasil yang lebih tinggi, pajak yang lebih rendah, dan dijamin 100% oleh pemerintah. Daya tarik ini bisa membuat likuiditas semakin ketat dan memicu persaiangan suku bunga simpanan, sementara suku bunga kredit cenderung stagnan yang bisa berpotensi mengurangi NIM bank.
Sektor perumahan AS mulai melambat terlihat dari turunnya ijin mendirikan bangunan, penjualan rumah pertama, dan penjualan rumah sekon. Sektor perumahan menjadi salah satu indikator awal melambatnya ekonomi namun belum mengkonfirmasi perlambatan yang berlanjut.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-23-April-2019.pdf