Indeks futures bursa Asia tercatat bervairasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak mixed pada hari ini dengan kecenderungan naik terbawa sentiment naiknya indeks di bursa AS semalam dan harga minyak mentah pagi ini dibuka naik pagi ini. Mata uang kuat Asia yen, dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.160 s.d Rp.14.180 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Data BI mencatat pertumbuhan kredit pada bulan Februari sebesar 12% yoy, naik tipis dari 11,9% yoy pada Januari 2019. Kenaikan terutama karena pertumbuhan kredit investasi yang cukup tnggi – 13,4% yoy terutama di sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih. Pada Q1-2019 ini, pertumbuhan kredit masih cukup tinggi terkait faktor musiman, tetapi kemungkinan melambat pada Q2-2019.
Inflasi AS Maret 2019 tercatat 1,9% yoy, naik dari 1,5% yoy pada Februari 2019 karena naiknya harga bahan makanan, sedangkan harga energi tercatat deflasi. Sedangkan inflasi inti melambat menjadi 2% yoy dari 2,1% yoy dari Februari 2019. Sementara notulensi the Fed untuk FOMC 19-20 Maret 2019 lalu mensinyalkan akan pertahankan suku bunganya di level 2,25%-2,5% tahun 2019 ini.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-11-April-2019.pdf