Indeks futures bursa Asia tercatat bervairasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak mixed pada hari ini dengan kecenderungan turun ditambah dengan sentimen negatif dari indeks Dow yang turun semalam walaupun harga minyak mentah dibuka naik pagi ini. Mata uang kuat Asia yen, HK dolar , dan Sin dlar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.140 s.d Rp.14.160 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Posisi cadev BI Maret 2019 tercatat naik menjadi US$124,5 miliar, naik dari US$123,27 miliar pada Februari 2019. Posisi ini cukup untuk 7 bulan impor dan 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Kendati ada kenaikan peningkatan cadev tetapi rupiah kemarin ditutup melemah. Pergerakan rupiah masih dipengaruhi kuat oleh pergerakan USdolar dan isu global. Rupiah berpotensi menguat terkait dengan kebijakan suku bunga the Fed dan potensi kesepakatan perang dagang AS-China.
Setelah kesepakatan dagang dengan China yang hampir final, Presiden Trump memberi pernyataan mengancam terhadap Uni Eropa (UE) untuk barang-barang impor dari UE. Tahun 2018, AS mencatat defisit dagang dengan UE sebesar US$151,4 miliar, kedua terbesar setelah defisit dengan China yang sebesar US$375,6 miliar.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-9-April-2019.pdf