Hampir semua indeks futures bursa Asia terlihat ‘merah’ indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini dengan sentimen turunnya indeks di bursa global semalam, ditambah dengan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Mata uang kuat Asia yen, HK dolar dan Sin dolar kompak dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.170 s.d Rp.14.170 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Posisi Investasi Indonesia (PII) pada 2018 tercatat bersih sebesar (minus) US$317,8 miliar, sedikit turun dari (minus) US$347 miliar. KFLN yang meningkat menjadi indikasi minat investasi asing di Indonesia terus meningkat. Hanya saja naiknya KFLN ini jga perlu diantisipasi dengan naiknya permintaan USD ketika KFLN ini dilakukan repatriasi yang biasanya mencatatkan puncaknya pada triwulan ke-2.
Pasar global kawatirkan potensi resesi ekonomi AS semakin besar ketika pada perdagangan akhir pekan lalu tercatat inverted yield curve untuk pertama kalinya sejak 2007. Imbal hasil antara UST 10 tahun dan US Bills tercatat sama yaitu 2,46%. Jika inverted berlanjut kemungkinan the Fed justru akan menurunkan suku bunganya untuk mencegah resesi.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-25-Maret-2019.pdf