Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat merah, indikasi indeks di bursa Asia akan cenderung terkoreksi walaupun harga minak mentah dibuka naik pagi ini dibandingkan pembukaan kemarin. Mata uang kuat Asia yen dan Sin dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.100 s.d Rp.14.120 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Perkembangan uang beredar pada Januari 2019 tumbuh 5,5% yoy, melambat dibandingkan Desember 2018 sebesar 6,3% yoy. Sementara pertumbuhan kredit tercatat sebesar 11,9% yoy, membaik dibandingkan Desember 2018 yang sebesar 11,7% yoy, namun pertumbuhan simpanan melambat dari 6,1% yoy pada Desember 2018 menjadi 5,1% yoy pada Januari 2019. Perlambatan uang beredar ini tampaknya mengkonfirmasi kekawatiran perlambatan likuiditas perbankan saat ini.
Beberapa data ekonomi AS tercatat melambat. The ISM New York Current Business Confidence Index untuk bulan Februari 2019 melambat dibandingkan bulan Janauri sebelumnya dan US Construction spending pada Januari 2019 turun. Kedua data ini menambah daftar data-data ekonomi AS yang melambat.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-5-Maret-2019.pdf