Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat ‘hijau’, indikasi ada potensi indeks di bursa Asia akan naik hari ini terbawa sentimen naiknya indeks di hampir semua bursa global semalam dan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Mata uang kuat Asia yen, dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini, yang bisa menjadi sentiment pelemahan rupiah ke kisaran Rp.14.130 s.d Rp.14.150 per USD (kurs tengah Bloomberg).
IPR untuk bulan November 2018 tercatat naik 2,7% mom (3,4% yoy). Untuk bulan Desember 2018. Kenaikan ini mengkonfirmasi survey keyakinan konsumen sebelumnya yang juga mencatatkan kenaikan. Kenaikan ini memberi indikasi positif potensi konsumsi rumah tangga di Q4-2018 yang masih tinggi. Sementara ekspektasi harga dan penjualan untuk 3 bulan mendatang melambat, kemungkinan mengantisipasi adanya hajatan politik untk Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden.
Bank Dunia merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,1% yoy menjadi 2,9% yoy untuk tahun 2019. Perlambatan ini karena aktivitas perdagangan internasional akan turun, dan likuyditias global akan ketat. Untuk Indonesia, proyeksi pertumbuhan tetap 5,2% yoy, sedangkan untuk ekonomi China diperkirakan turun dari 6,5% menjadi 6,2% yoy.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-10-Januari-2019.pdf