Indeks futures bursa Asia tercatat kompak hijau, indikasi indeks di bursa Asia akan naik hari ini, ditambah dengan sentimen naiknya indeks di bursa global semalam walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Kemungkinan nilai tukar rupiah akan menguat dengan sentimen mata uang Asia yen, HK dolar dan Sin dolar yang dibuka menguat pagi ini terhadap USDolar, menuju kisaran antara Rp.14.550 s.d Rp.14.590 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI.
Kemungkinan penerimaan pajak hingga akhir tahun akan mencapai Rp.1.350,9 triliun atau 94,87% dari target. Potensi realisasi ini naik 17,37% yoy dibandingkan tahun 2017 yang tumbuh 4,1% yoy. Sementara tax buoyancy naik ke level 2, mendekati level tertinggi sebelumnya 2,25 di tahun 2008. Namun tax rasio masih 11%, dibawah Malaysia dan Thailand yang mencapai diatas 15%.
Angka inflasi AS untuk November 2018 tercatat 0,3% mom – tidak berubah dibandingkan bulan Oktober 2018, namun secara tahunan angka inflasi November melambat menjadi 2,2% yoy dari 2,5% yoy. Terjadi penurunan pada indeks bahan bakar karena turunnya harga minyak mentah selama bulan November. Kemungkinan angka inflasi AS masih akan relatif aman dan bisa menjadi pertimbangan the Fed dalam kebijakan suku bunganya.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-13-Desember-2018.pdf