Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat merah, indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini, walaupun harga minyak mentah dibuka sedikit naik pagi ini. Mata uang Asia HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar tetapi kemungkinan rupiah berlanjut menguat dengan sentimen potensi melemahnya USDolar terhadap mata uang kuat dunia. Kemungkinan rupiah menuju kisaran 4Rp.14.480 s.d Rp.14.520 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI.
Pemerintah berencana merelaksasi revisi DNI yang dimumkan pada awal pekan lalu setelah para pelaku usaha menyatakan keberatan dengan dibukaya sektor berbasis UMKM kepada investor asing. Sebelumnya data BKPM untuk realisasi investasi asing di Q3-2018 yang turun 20,02% yoy, dan turunnya peringkat EODB dari 72 menjadi 73. Belum diketahui relaksasi yang dimaksudkan pemerintah.
Investor mulai kawatirkan perlambatan ekonomi AS. Pemeritnah AS keluarkan laporan terbaru mengenai perubahan iklim yang bisa mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi AS hingga 10%. Survei the Markit juga mencatat penurunan indeks untuk sektor jasa, swasta dan manufaktur. Harga minyak mentah juga turunkan kawatirkan melemahnya permintaan.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-26-November-2018.pdf