Ada potensi indeks di bursa Asia akan naik hari ini terindikasi dari indeks futuresnya yang hampir semuanya hijau, dan terbantu dengan sentimet positif indeks global yang komapk naik semalam walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Mata uang Asia HK dolar dan Sin dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini tetapi kemungkinan rupiah akan melemah menuju kisaran Rp.14.650 s.d Rp.14.650 per USD (kurs tengah Bloomberg) karena penguatan tajam dalam dua hari terakhir.
Posisi cadev BI per Oktober 2018 tercatat US$115,2 miliar, naik dari US$114,8 miliar pada September 2018. Posisi ini setara dengan 6,4 bulan impor dan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Pada minggu lalu BI juga menambah bantalan valas dengan bilateral currency swap dengan MAS senilai US$10 miliar. Posisi cadev yang meningkat ini menambah keyakinan terhadap rupiah yang masih mempunyai volatilitas cukup tinggi saat ini.
Rupiah menguat 580,5 poin dari posisi Rp.15.127,5 per USD pada Kamis minggu lalu. Penguatan juga terjadi pada mata uang non USDolar lainnya. Ada kombinasi faktor global dan domestik yang mendukung penguatan rupiah tersebut. Namun penguatan ini perlu pengujian lebih lanjut ketika the Fed naikkan suku bunganya pada FOMC Desember mendatang.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-8-November-2018.pdf