SAM Ulasan Ekonomi Harian Kamis 18 Oktober 2018

Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ hari ini namun dengan cenderung turun terbawa sentiment koreksi kompak indeks di bursa utama global semalam dan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Mata uang kuat Asia yen dan HK dolar menguat terhadap USDolar yang bisa membuat sentimen penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.15.100 s.d Rp.15.150 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI.

 

ULN Indonesia per Agustus 2018 tercatat sebesar US$360,7 miliar, naik 2,2% ytd atau 5,1% yoy. Kenaikan terutama berasal dari ULN Swasta dengan jenis kredit investasi dan lainnya. Naiknya ULN Swasta ini patut menjadi perhatian di tengah nilai tukar rupiah yang melemah terhadap USDolar yang bisa menimbulkan risiko nilai tukar. Kendati demikian hingga posisi pada Q2-2018, rasio ULN Indonesia tercatat sebesar 34,3% dari PDB.

 

Notulensi the Fed hasil pertemuan 25-26 September lalu memastikan the Fed masih akan menaikkan suku bunganya 1 kali lagi di tahun 2018 ini sehingga menjadi 2,5%, 3 kali di tahun 2019, dan 1 kali di tahun 2020 sebagai antisipasi ‘overshooting’ inflasi diatas target the Fed 2%. Presiden Trump beberapa kali mengkritik kebijakan kenaikan suku bunga ini yang dianggap sebagai ancaman ekonomi AS.

 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-18-Oktober-2018.pdf