Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks bergerak mixed hari ini tetapi cenderung naik terbawa sentimen naiknya harga minyak mentah pagi ini. Sedangkan mata uang kuat Asia yen dan HK dolar melemah terhadap USDolar yang bisa membuat sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.15.240 s.d Rp.15.270 per USD walaupun dengan tetap dalam penjagaan BI.
IMF proyeksikan turun pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,3% menjadi 5,1% yoy dengan faktor eksternal yang mempengaruhi diantaranya naiknya suku bunga di AS dan harga minyak mentah. Sedangkan faktor domestic yang mempengaruhi adalah kenaikan suku bunga BI dan ketidakpastian politik. Namun IMF masih melihat daya tahan ekonomi Indonesia ‘fairly strong’. Revisi IMF tersebut ‘in line’ . IMF juga memangkas ekonomi dunia dari 3,9% menjadi 3,7%.
Ekspektasi terhadap penguatan ekonomi AS berlanjut terlihat dari the IBD/TIPP Economic Optimism Index naik menjadi 57,8 pada Oktober dari 55,7 pada September – merupakan yang tertinggi sejak Januari 2004. Kendati survei yang lain untuk small business optimism index turun, tetapi ekonomi AS tampaknya masih solid hingga 6 bulan ke depan.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Rabu-10-Oktober-2018.pdf