SAM Ulasan Ekonomi Harian Selasa 18 September 2018

Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, kemungkinan indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ pada hari ini tetapi dengan kecenderungan membaik efek dari sentimen naiknya harga minyak mentah pagi ini dibandingkan pembukaan kemarin. Mata uang Asia HK dolar dan Sin dolar pagi ini dibuka melemah terhadap USDolar yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran sempit antara Rp.14.880 s.d Rp.14.890 per USD  (kurs tengah Bloomberg) dengan penjagaan BI.

 

Neraca perdagangan bulan Agustus tercatat defisit US$1,02 miliar. Nilai ekspor tercatat sebesar US$15,8 miliar (-2,9% mom), dan impor sebesar US$16,8 miliar (-7,97% mom). Secara bulanan di sisi ekspor volume permintaan turun sedangkan harga rata-rata ekspor naik. Di sisi impor, volume impor naik walaupun harga rata-rata impor turun. Selama Juli dan Agustus, neraca perdagangan tercatat defisit US$3,0 miliar, defisit ini membuat dukungan terhadap fundamental rupiah menurun.

 

Presiden Trump umumkan tarif tahap kedua untuk China senilai US$200 miliar. Penetapan tarif ini meliputi lebih banyak barang-barang konsumen (consumer goods) termasuk barang-barang berbasis teknologi. China mengancam menarik diri dari pembicaraan perdagangan ini.  Ancaman tarif impor Trump ini menjadi ketidakpastian global yang menjadi sentimen negatif pasar.

 



 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

 

 

 

PT SAMUEL ASET MANAJEMEN

Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia

t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474  |www.sam.co.id

 

Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-18-September-2018.pdf