Ada potensi indeks di bursa Asia hari ini masih akan berlanjut terkoreksi terindikasi dari indeks futuresnya yang ‘merah’ walaupun harga minyak mentah dibuka naik pagi ini. Sedangkan mata uang Asia yen dan HK dolar melemah terhadap USD pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah, tetapi kemungkinan BI akan menjaga dan membawa kembali rupiah menguat menuju kisaran antara Rp.14780 s.d Rp.14.820 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Posisi cadev BI per Agustus 2018 tercatat sebesar US$117,9 miliar, hanya turun US$400 juta di tengah tekanan pelemahan rupiah sebesar 2,06% selama bulan Agustus. Penurunan valas ini sebagai bagian dari stabilisasi rupiah. Beberapa kebijakan stabilisasi rupiah yang BI lakukan adalah lelang FX Swap, menjual valas, menarik rupiah dengan menjual obligasi dan menaikkan suku bunga acuan. Posisi cadev ini aman karena bisa menutup 6,8 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Surplus neraca perdagangan China melambat, turun tajam menjadi US$27,91 miliar pada Agustus 2018 dari surplus sebesar US$40,05 miliar pada Agustus 2017. Impor tercatat naik tajam sedangkan ekspor hanya tumbuh moderat. Perlambatan surplus ini sebagai dampak dari pengenaan kenaikan tarif dari AS, yang kemungkinan masih berlanjut.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-10-September-2018.pdf