SAM Ulasan Ekonomi Harian Kamis 26 Juli 2018

Ada potensi indeks di bursa Asia cenderung naik hari ini terlihat dari indeks futuresnya yang sebagian besar ‘hijau’ didukung dengan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Mata uang Asia dibuka kompak menguat terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.430 s.d Rp.14.450 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI.

 

BI perkirakan CAD pada 2018 mencapai US$25 miliar, diatas CAD 2017 yang seebsar US$17,53 miliar. Kendati demikian secara rasio dari PDB diperkirakan masih aman dibawah 3%. Pelebaran deficit ini terlihat pada kinerja Q1-2018 yang tercatat sebesar US$5,54 miliar, naik  dari US$2,16 miliar pada Q1-2017. Pelebaran defisit ini karena nilai ekspor yang turun karena turunnya volume permintaan. Melebarnya defisit ini membuat ruang pelemahan rupiah kemungkinan masih berlanjut.

 

Presiden AS dan Presiden Komisi Uni Eropa setujui untuk mengurangi tekanan ketegangan akibat perang dagang diantara keduanya. Presiden Trump menjanjikan akan tidak mengenakan tarif impor untuk otomotif, dan memangkas hambatan perdagangan. Sementaar UE setujui untuk membeli gas alam cair dan mengurangi hambatan impor kedelei AS. Investor merespon sangat positif terhadap pembicaraan ini.

 

 



 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

 

 

PT SAMUEL ASET MANAJEMEN

Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia

t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474  |www.sam.co.id

 

Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-26-Juli-2018.pdf