Hampir semua indeks futures di bursa Asia tercatat hijau sebagai indikasi indeks bergerak naik hari ini ditambah sentimen naiknya indeks di bursa global semalam walaupun harga minyak mentah turun pagi ini. Sedangkan mata uang kuat Asia yen dan Sin dolar melemah terhadap USDolar pagi ini. Yang bisa membuat rupiah terbawa melemah menuju kisaran antara Rp.14.380 s.d Rp.14.390 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI.
Survei Perbankan pada Q2-2018 mencatatkan penguatan kredit baru dengan nilai SBT sebesar 90,3%, lebih tinggi dibandingkan SBT pada Q1-2018 yang sebesar 75,9%. Untuk Q3-2018, diperkirakan kredit baru semakin naik dengan nilai SBT 97,6%. Perbankan meyakini pertumbuhan kredit untuk tahun 2018 akan mencapai 11,6% yoy, diatas pertumbuhan kredit tahun 2017 yang sebesar 8,2% yoy. Kemungkinan potensi pertumbuhan kredit tersebut masih cukup tinggi di tengah pertumbuhan ekonomi yang masih relatif ‘flat’.
Gubernur the Fed menyakini ekonomi AS masih menunjukkan penguatan terlihat dari kuatnya pasar tenaga kerja dan kegiatan ekonomi yang solid. The Fed masih akan melanjutkan kenaikan suku bunganya. The Fed juga memperhatikan risiko ekonomi yang terjadi sebagai efek perang dagang. Pasar saham dan USDolar menguat.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Rabu-18-Juli-2018.pdf