Kemungkinan koreksi masih terjadi di bursa Asia hari ini terlihat dari indeks futuresnya yang sebagian besar merah dan sentimen dari koreksi indeks di bursa global semalam walaupun harga ninyak mentah dibuka naik pagi ini. Mata uang kuat Asia yen dan Sin Dolar dibuka menguat terhadap USDolar. Kemungkinan rupiah masih dalam penjagaan BI tertahan di kisaran antara Rp.13.750 s.d Rp.13.775 per USD.
Kemungkinan ekonomi Q1-2018 tumbuh tidak lebih dari 5,01% yoy sebagaimana Q1-2017. Perlambatan ini dikarenakan panen raya yang mundur dari Maret ke April. Dalam catatan SAM, penjualan ritel juga masih turun terkonfirmasi dengan data penjualan beberapa emiten ritel. Makin dekatnya puasa-lebaran kemungkinan juga membuat konsumen menunda pembelian barang tahan lama. Perlambatan sektor ritel ini akan membuat perlambatan PDB juga.
Indeks saham di pasar global kompak turun kemarin. Dari AS, penurunan tersebut terkait dengan penyalahguaan data oleh Facebook yang kemungkinan terkait dengan kasus keterlibatan Rusia dalam Pilpres AS November 2016 lalu. Investor juga mengkawatirkan Presiden Trump akan memecat Robert Mueller dari posisi Chief of Special Counsel Investigation, ditambah dengan investor yang mengkawatirkan hasil FOMC 20-21 Maret ini.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-20-Maret-2018.pdf