Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan ‘mixed’ hari ini dengan kecenderungan naik terbawa efek dari harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Mata uang kuat Asia kompak menguat pagi ini terhadap USDolar yang kemungkinan membuat rupiah cenderung menguat di kisaran antara Rp.13.640 s.d Rp.13.670 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Penerbitan utang SBN pemerintah pada Januari 2018 tercatat sebesar Rp.21,4 triliun, turun hingga 73,9% dari penerbitan pada Januari 2017 yang sebesar Rp.82,1 triliun padahal pemerintah berencana melakukan ‘front loading’ 60% di semester 1 ini dari penerbitan total tahun ini sebesar Rp.793,2 triliun (kotor). Di saat yang sama isu naiknya suku bunga the Fed diperkirakan semakin agresif mestinya front loading ini diperlukan untuk mengurangi biaya peminjaman utang pemerintah. Posisi kepemilikan asing pada SBN tercatat sebesar 40,4%, tertinggi sepanjang sejarah.
Inventori minyak AS turun menjadi 1,616 juta barel per 16 Februari, dibawah perkiraan konsensus 1,795 juta barel, dan dibawah minggu sebelumnya sebesar 1,841 juta barel. Penurunan ini membuat harga minyak mentah kembali naik pagi ini. Penurunan ini juga menjadi indikasi meningkatnya kegiatan usaha di AS, terlihat dari naiknya PMI.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-23-Februari-2018.docx.pdf