Kemungkinan indeks di bursa Asia hari ini cenderung terkoreksi dengan indeks futuresnya yang hampir semuanya merah ditambah dengan harga minyak mentah yang pagi ini dibuka turun. Kendati dua dari tiga mata uang utama Asia menguat terhadap USDolar pagi ini, tetapi kemungkinan rupiah melemah menuju kisaran antara Rp.13.460 s.d Rp.13.480 per USD.
BPS akan umumkan pertumbuhan ekonomi untuk Q4-2017 dan FY 2017. Dengan indikasi penjualan ritel yang masih ‘flat’ kemungkinan ekonomi 2017 belum akan mencapai 5,2% sebagaimana asumsi APBN-P 2017. Menteri Keuangan beberapa waktu lalu proyeksikan ekonomi 2017 tumbuh 5,05% yoy. Sedangkan BI perkirakan masih bisa mencapai 5,1%. SAM perkirakan ekonomi 2017 tumbuh antara 5,05% yoy s.d 5,08% yoy.
Investor mulai kawatirkan inflasi karena semakin solidnya data ketenagakerjaan di AS. Kekawatiran ini terlihat dengan naiknya imbal hasil UST 10T ke 2,85% – tertinggi sejak Januari 2014. Indeks Dow merosot 666 poin – terendah sejak Juni 2016. Kemungkinan sentimen negatif ini merembet ke bursa Asia hari ini.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-5-Februari-2018.pdf