Indeks futures bursa Asia kompak tercatat hijau, indikasi indeks di bursa Asia akan naik hari ini didukung dengan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Sementara mata uang Asia utama kompak dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini, yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini, bergerak di kisaran antara Rp.13.360 s.d Rp.13.370 per USD (kurs tengah Bloomberg) walaupun ada kenaikan harga minyak mentah pagi ini.
Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia per November tercatat sebesar US$347,3 miliar, bertambah sebesar US$5,4 miliar dari Oktober atau naik 1,6% mom (9,1% yoy). Kenaikan terutama berasal dari penarikan pinjaman pemerintah dan swasta bukan lembaga keuangan. Dari sisi penggunaan ULN Swasta yaitu refinancing secara bulanan turun (0,8% mom) tetapi secara tahunan naik (37,4% yoy). Posisi ULN Indonesia ini mencapai 34,5% dari PDB, telah melewati batas aman 33% dari PDB.
Indeks Dow cetak rekor baru merespon laporan keuangan perusahaan yang lebih baik dari ekspektasi khususnya di sektor teknologi dan consumer staples. Penguatan ekonomi AS juga terlihat dari data-data yang diumumkan seperti aplikasi pinjaman untuk peruamahan (mortgage application) dan industrial output. Indeks Dow tercatat 26.115,65 (naik 5,65% ytd).
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-18-Januari-2018.pdf