Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat merah, indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini ditambah dengan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Sementara mata uang Asia utama kompak dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini, yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini, bergerak di kisaran antara Rp.13.320 s.d Rp.13.330 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Survei perbankan untuk Q4-2017 menunjukkan peningkatan pertumbuhan kredit perbankan terlihat dari SBT pertumbuhan kredit baru sebesar 94,3%, meningkat dari 77,9% pada Q3-2017. Namun demikian realisasi kredit yang tidak disetujui meningkat menjadi 21,7% dari 18,1% pada Q3-2017. Permintaan kredit paling besar masih dari sektor konstruksi. Sedangkan untuk Q1-2018, SBT tercatat melambat menjadi 92,8%, dikawatirkan perlambatan ini akan membuat pertumbuhan ekonomi masih akan stagnan di Q1-2018.
Moody’s prediksi kondisi finansial global tahun 2018 akan tetap menarik bagi penerbitan obligasi, didukungan dengan pertumbuhan ekonomi global yang masih kuat. Kenaikan suku bunga relatif terukur dan masih rendah, yang bisa menjadi insentif bagi korporasi untuk terbitkan obligasi.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Rabu-17-Januari-2018.pdf