Hampir semua indeks futures bursa Asia tercatat ‘hijau’, indikasi indeks di bursa Asia akan berlanjut naik hari ini didukung dengan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Mata uang Asia kuat yen dan HK Dolar dibuka melemah dan SinDolar dibuka melemah terhadap USDolar. Sentimen harga minyak mentah dan mata uang kuat Asia ini kemungkinan membuat rupiah bergerak lebar antara Rp.13.410 s.d Rp.13.440 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Posisi cadev BI per Desember 2017 tercatat sebesar US$130,196 miliar, bertambah sebesar US$13,8 miliar di sepanjang tahun 2017. Posisi ini cukup untuk membiayai 8,6 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan diatas kecukupan standar internasional sebesar 3 bulan impor. Meningkatnya posisi cadev ini secara teoritis mestinya menguatkan rupiah terhadap USDolar.
Kredit konsumsi AS pada November 2017 tercatat sebesar US$27,95 miliar atau tumbuh 8,8% yoy. Tambahan kredit selama November sebagai yang tertinggi sejak 2001 tertolong dengan kredit dari kartu kredit karena holiday-shopping season. Penjualan ritel naik 5,8% yoy, dan rasio utang rumah tangga terhadap PDB turun menjadi 78,2% seiring dengan meningkatnya PDB.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-9-Januari-2018.pdf