Ada potensi indeks di bursa Asia akan naik hari ini terlihat dari sebagian besar indeks futuresnya yang hijau, tetapi harga minyak mentah dibuka mixed pagi ini yang bisa membuat indeks bergerak bervariasi. Sementara itu mata uang utama Asia kompak dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini yang bisa membawa sentimen penguatan rupiah ke kisaran sempit Rp.13.545 s.d Rp.13.550 per USD.
Penjualan ritel memulai tren naik di bulan Oktober 2017 setelah sebelumnya dalam 3 bulan berturut-turut tercatat minus. IPR pada Oktober naik 0,6% mom (2,2% yoy). Kenaikan terutama dari kelompok perlengkapan rumah tangga, makanan, minuman, dan tembakau, dan lainnya termasuk sandang. Untuk bulan November, IPR diperkirakan naik 2,6% mom (2,9% yoy) kemungkinan merespon faktor musiman akhir tahun. Penjualan ritel menyumbang hampir 30% dari PDB nominal, yang bisa menjadi indikasi membaiknya PDB di Q4-2017.
Indeks harga produsen Jepang mencatatkan kenaikan selama 6 bulan terakhir berturut-turut. Namun kenaikan ini belum membuat inflasi di tingkat konsumen naik, bahkan masih melambat. Inflasi konsumen pada November tercatat 0,2% melambat dari 0,7% pada Oktober. Ekonomi Jepang yang tumbuh 2,5% yoy pada Q3-2017 mestinya akan membuat inflasi.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-12-Desember-2017.pdf