SAM Ulasan Ekonomi Harian Selasa 5 Desember 2017

Ada potensi indeks di bursa Asia akan cenderung terkoreksi hari ini, terlihat dari sebagian besar indeks futures yang ‘merah’ ditambah dengan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Dua dari tiga mata uang Asia utama dibuka melemah terhadap USDolar yang kemungkinan membuat rupiah bergerak lebar di kisaran antara  Rp.13.515 s.d Rp.13.540 per USD.

 

Inflasi November tercatat 0,2% mom atau 3,3% yoy. Secara kumulatif dari Januari s.d November mencapai 2,87% ytd. Inflasi tertinggi pada Bahan Makanan. Dengan sisa 1 bulan Desember, kemungkinan angka inflasi di tahun 2017 berada pada kisaran antara 3,2% s.d 3,4%. Kendati inflasi cukup rendah, tetapi tampaknya tidak akan menjadi insentif bagi BI untuk turunkan suku bunga pada RDG 13-14 Desember mendatang.

 

Indeks Dow kembali mencetak rekor tertinggi dengan sentimen Senat AS akan meloloskan kebijakan pemangkasan pajak pada akhir pekan ini. Namun indeks di Nasdag yang berbasis saham-saham teknologi dan juga S&P 500 justru turun. Kemungkinan eforia ini tidak lama dan investor kembali pada data-data ekonomi fundamental. Pesanan baru sektor manufaktur dan peralatan transportasi turun tetapi ini belum menjadi sinyal tertahannya ekonomi AS.

 

 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-5-Desember-2017.pdf