BPS umumkan pertumbuhan ekonomi Q3-2017 tercatat sebesar 5,06% yoy, dibawah proyeksi Bank Indonesia 5,17% yoy, dan dibawah consensus analis 5,19% yoy tetapi in-line dengan perkiraan SAM 5,05%-5,1% yoy. Dengan kinerja ini tampaknya sulit untuk bisa mendongkrak pertumbuhan di tahun 2017 diatas 5,1% kecuali pada Q4-2017 bisa mencapai 5,4% yoy. Kelesuan konsumsi rumah tangga masih menjadi hambatan utama. Kami perkirakan ekonomi 2017 tumbuh sebesar 5,03%yoy – 5,05% yoy.
Perkembangan politik dari Arab Saudi membuat harga minyak mentah naik, dan mengerek harga komoditas lainnya seperti tembaga dan emas. Sedangkan perjalanan Presiden Trump ke Asia yang semula dperkirakan akan membawa agenda kerjasama perdagangan ternyata belum terbukti membuat USDolar melemah, indeks dan harga obligasi di AS naik.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-7-November-2017.pdf