SAM Ulasan Ekonomi Harian Kamis 14 September 2017

Ada potensi koreksi di indeks bursa Asia hari ini, terlihat dari indeks futuresnya yang bervariasi kendari harga minyak mentah pagi ini dibuka naik yang bisa membuat arah indeks cenderung naik. Pagi ini mata uang kuat Asia dibuka bervariasi, dan berpotensi membuat rupiah melemah tipis menuju kisaran Rp.13.210 s.d Rp.13.220 per USD.

 

Ketua Aprindo memperkirakan penjualan ritel masih akan melambat hingga akhir tahun 2017. Penjualan ritel mencatatkan perlambatan sejak 2013 lalu karena perubahan pola konsumsi masyarakat. Pada semester 1-2017 penjualan ritel hanya naik 3,7% yoy, melambat dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar 9,2% yoy. Penjualan ritel masih menjadi bagian terbesar dari konsumsi rumah tangga yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

PPI AS untuk bulan Agustus naik 0,2% mom (2,4% yoy) dibawah median konsensus analis, dan sempat turun (minus) 0,1% mom. Kenaikan PPI ini karena naiknya harga energi dan jasa-jasa. Kenaikan PPI mestinya akan membuat naiknya harga di tingkat konsumen (CPI). Angka inflasi ini akan menjadi salah satu faktor penentu keputusan the Fed menaikkan atau tidak suku bunganya pada FOMC 19-20 September mendatang.

 

 

 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

 

 

 

PT SAMUEL ASET MANAJEMEN

Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia

t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474  |www.sam.co.id

 

Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-14-September-2017.pdf