NPI pada Q2-2017 tercatat surplus US$739 juta, lebih rendah dibandingkan surplus pada Q2-2016 yang sebesar US$2,1 miliar. Surplus terjadi karena surplus transaksi finansial yang lebih besar dibandingkan defisit transaksi berjalan. Surplus transaksi finansial terutama karena masuknya investasi portofolio. Sementara defisit transaksi berjalan terutama karena meningkatnya kewajiban pembayaran primer termasuk keuntungan, deviden, kupon dari investor asing. Namun demikian defisit transaksi berjalan ini masih relatif aman, sebesar 1,96% dari PDB.
Investor mulai tenang dan melakukan stabilisasi, terbantu data inflasi AS untuk bulan Juli yang sebesar 1,7% yoy dibawah ekpektasi median analis 1,8% yoy. USDolar kembali melemah, indeks Dow dan S&P 500 kembali naik. Namun ketenangan ini kemungkinan sementara karena ancaman Presiden Trump masih berlanjut.
Regards,
Lana Soelistianingsih
Chief Economist and Head of Research
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-14-Agustus-2017.pdf