SAM Ulasan Ekonomi Harian Jumat 7 Juli 2017

Sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat negatif, indikasi potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini ditambah dengan sentimen dari bursa global yang kompak turun semalam. Harga minyak mentah juga turun. Kemungkinan rupiah akan dijaga di kisaran antara Rp.13.380 s.d Rp.13.390 per USD karena secara teknikal telah melewati titik resisten di Rp.13.380 per USD yang bisa gampang melesat menembus Rp.14.000  per USD.

 

Realisasi penerimaan perpajakan hingga semester 1-2017 mencapai Rp.571,9 triliun atau naik 9,6% yoy, tetapi capaian tersebut baru 39,9% dari target penerimaan perpajakan, Akibat short-fall ini pemerintah mengajukan RAPBNP 2017 dengan menurunkan target penerimaan perpajakan sebesar Rp.50 triliun, diikuti dengan pemangkasan belanja barang beberapa Kementrian sebesar Rp.16 triliun, dan defisit yang melebar menjadi 2,67% dari PDB. Pelebaran defisit ini tidak mengkawatirkan karena batas maksimum defisit sebesar 3% dari PDB.

 

IMF mengingatkan risiko global jangka menengah cukup rentan dan berisiko terkait dengan utang di banyak negara yang cukup tinggi karena suku bunga yang rendah dan akses kredit yang mudah. Kendati demikian IMF masih perkirakan ekonomi global tumbuh 3,5% untuk tahun 2017 dan 2018. Pada pertemuan G20 di Hamburg, Jerman 7-8 Juli 2017 meminta negara G20 untuk memperbaiki sistem dan aturan perbankan.

 

 

 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-7-Juli–2017.pdf