SAM Ulasan Ekonomi Harian Kamis 6 April 2017

Kemungkinan indeks di bursa Asia hari  ini akan bergerak bervariasi terlihat dari indeks futures bursa Asia yang mixed tetapi dengan kecenderungan turun terbawa sentimen turunnya indeks di bursa global semalam dan harga minyak mnetah yang pagi ini dibuka turun. Kemungkinan rupiah berpotensi melemah menuju kisaran antara Rp.13.325 s.d Rp.13.335 per USD.
 
Data OJK per Februari 2017 mencatat beberapa kinerja perbankan masih baik, diantaranya NPL sebesar 3,16% naik dari 3,09% pada Januari 2017. LDR sebesar 89,12% masih dibawah batas maksimum 92%. NPL yang naik dan LDR yang masih dibawah batas menunjukkan bank masih belum menyalurkan kreditnya. Data BI mencatat pertumbuhan kredit per Februari masih single digit yaitu 8,4%. Sementara itu kinerja 10 bank besar mencatat pertumbuhan aset sebesar 12% yoy dan laba sebesar 11,96% yoy.

 
The Fed sinyalkan akan mengurangi posisi neracanya yang saat ini mencapai US$4,5 triliun. Kebijakan the Fed naikkan suku bunganya diikuti dengan menurunnya jumlah aset (kebijakan moneter kontraksi) ini berpotensi menaikkan imbal hasil obligasi. Sejak 2008 lalu, posisi neraca the Fed memcatatkan kenaikan hampir sebesar US$3,5 triliun terutama dalam bentuk obligasi. Naiknya imbal hasil obligasi di AS akan menaikkan imbal hasil obligasi di EMs.
 
 
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828  

Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-6-April-2017.pdf