SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 06 Februari 2024

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Kamis, (28/12). Dow dan S&P 500 terapresiasi masing – masing sebesar 0.14% dan 0.04%, dan Nasdaq terdepresiasi sebesar -0.03%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 terdepresiasi masing – masing sebesar -0.03% dan -0.11%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,442. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak bervariasi masing-masing sebesar -0.23% dan 0.06% diperdagangkan pada level US$ 77.29 dan US$ 71.82 per barel.

Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan meningkat sebesar 1.60%, NIKKEI Jepang menurun sebesar -0.15%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.04%, 0.04%, dan 0.06%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Rupiah di akhir perdagangan Kamis (28/12) menanjak ke level Rp 15.418 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pelemahan dolar AS berlanjut. Pelemahan indeks dolar AS dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga secara agresif oleh The Federal Reserve (The Fed) pada 2024. Sedangkan dari dalam negeri, pasar masih menunggu data inflasi untuk Desember 2023, yang sekaligus merangkum inflasi pada 2023. Ia memperkirakan inflasi Desember 2023 akan tetap stabil, pada level 2,85% secara year on year (YoY). Sementara analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan rupiah juga didukung oleh tren meningkatnya pasar keuangan yang ditopang oleh aliran dana asing yang masuk sebesar Rp 6.3 triliun. (Investor)

Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi berjalan Indonesia berpotensi membukukan surplus pada akhir 2023. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Wahyu Agung Nugroho mengatakan bahwa transaksi berjalan (current account) pada 2023 diperkirakan berkisar surplus 0,4% terhadap PDB hingga defisit 0,4% terhadap PDB. Sementara pada 2024, transaksi berjalan diperkirakan mengalami defisit yang melebar, dengan kisaran defisit 0,1% hingga 0,9% terhadap PDB. BI mencatat, transaksi berjalan Indonesia pada kuartal III/2023 mencatatkan defisit sebesar US$0,9 miliar atau 0,2% dari PDB. (Bisnis)

Ekonom Bright Institute Awalil Rizky mengungkapkan penduduk Indonesia ternyata banyak yang parkir dana atau modal di luar negeri per kuartal III/2023.  Dalam data yang Awalil paparkan, masyarakat Indonesia yang menanamkan modalnya di luar negeri terus meningkat, utamanya sejak kepemimpinan era Joko Widodo (Jokowi).  Tercatat, pada 2014 posisi modal milik penduduk Indonesia di luar negeri berjenis investasi lainnya, berupa uang dan simpanan, pinjaman, piutang dagang dan uang muka, di angka US$40,2 miiar.  Sementara pada kuartal III/2023, data yang bersumber dari Bank Indonesia tersebut, membukukan posisi modal di level US$178,84 miliar. (Bisnis)

Best Regards,

SAM Investment


SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—29-Desember-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *