SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Senin 8 Maret 2021

Kilas Pasar

 

Pasar saham global bergerak variatif pada Jumat (5/3). Dow naik 572,16 poin atau 1,85% menjadi 31.496,30, begitupun S&P 500 dan Nasdaq Composite yang naik masing-masing sebesar 1,95% dan 1,55% menjadi 3.841,94 dan 12.920,15. Hal yang berbeda terjadi di Eropa, FTSE tercatat turun 0,31% menjadi 6.630,52 diikuti Stoxx600 yang juga turun 0,78% menjadi 408,68.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.300, melemah. Komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dibuka naik 1,69% begitupun Brent naik 1,27%. Hari ini Nikkei 225 dibuka menguat 0,83% begitupun Kospi naik 0,28%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones dan S&P 500 menguat masing-masing 0,23% dan 0,07%, sedangkan Nasdaq melemah 0,39%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Senat Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (6/3) mengesahkan paket stimulus Covid-19 senilai US$ 1,9 triliun. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang dikuasai kubu Demokrat bergerak cepat dan menjadwalkan Selasa (9/3) sebagai hari pemungutan suara untuk pengesahan rancangan undang-undang (RUU) tersebut. Lalu akan diserahkan kepada Presiden Joe Biden untuk ditandatangani dan sebagai UU, sebelum batas waktu 14 Maret 2021 untuk memperpanjang program-program bantuan terkait penanganan dampak pandemi Covid-19. (Investor Daily)

 

Seorang diplomat Tiongkok mendesak AS untuk berhenti ikut campur terkait urusan Beijing terkait Taiwan. Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi mengatkaan pada jumpa pers tahunannya pada hari Minggu bahwa tidak ada ruang untuk kompromi atau konsesi dalam klaim Beijing atas kedaulatan atas Taiwan. (Bloomberg)

 

Bank Indonesia (BI) memperkirakan cadangan devisa (cadev) pada akhir 2021 bisa lebih dari US$ 143 miliar atau setara dengan Rp 2.002 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Ini cukup tinggi dibandingkan dengan posisi sekarang sebesar US$ 138,8 miliar atau Rp 1.943 triliun. Hal ini diungkapkan oleh Haryadi Ramelan, Kepala Departemen Pengelolaan Devisa, sebagai Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI. (CNBC Indonesia)

 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar penurunan suku bunga kredit perbankan tidak hanya dilakukan oleh bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara). Ia meminta, langkah serupa juga dilakukan oleh bank-bank swasta. Di sisi lain, Erick juga meminta OJK untuk mengajak bank-bank swasta melakukan restrukturisasi kredit sehingga dampaknya terhadap perekonomian menjadi lebih besar. Sebagai tambahan informasi, Bank Indonesia (BI) pada Februari 2021 lalu kembali menurunkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 3,5%. (Investor Daily)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—8-Maret-2021.pdf