Kilas Pasar
Pasar saham global bergerak menguat pada Rabu (24/2). Dow naik 424,51 poin atau 1,35% menjadi 31.961,86, begitupun S&P 500 yang naik 1,14% menjadi 3.925,43. Nasdaq Composite naik sebesar 0,99% menjadi 13.597,97. Dari Eropa, FTSE tercatat naik 0,50% menjadi 6.658,97 diikuti Stoxx600 yang juga naik 0,46% menjadi 413,21.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.085,5, menguat. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dibuka naik 0,54% sedangkan Brent tidak mengalami perubahan. Hari ini Nikkei 225 dibuka menguat 1,64% sama dengan Kospi yang dibuka naik 1,61%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar 0,28%, 0,20% dan 0,13%
Isu Ekonomi dan Pasar
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan meminta penjelasan pengusaha atau wajib pajak (WP) badan penerima fasilitas pengurangan tarif atau pembebasan beban pajak penghasilan (PPh) badan dalam kurun waktu tertentu (tax holiday) yang tak kunjung merealisasikan komitmen investasinya. Jika tidak memiliki alasan yang bisa diterima, pemerintah tidak segan untuk mencabut fasilitas yang telah diberikan tersebut. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan hingga saat ini tercatat baru ada tiga wajib pajak badan yang sudah merealisasikan komitmen investasinya setelah mendapatkan insentif fiskal berupa tax holiday. Sementara sekitar 80 wajib pajak badan yang lain belum juga merealisasikan komitmen investasi mereka. (Investor Daily)
Ketua Federal Reserve Jerome Powell menekankan bahwa perjalanan ekonomi AS masih panjang dan tanda-tanda kenaikan harga tidak selalu mengarah pada inflasi yang terus-menerus tinggi. “Kebijakan kami akomodatif karena pengangguran tinggi dan pasar tenaga kerja jauh dari penyerapan tenaga kerja maksimal,” katanya kepada Komite Jasa Keuangan DPR. Powell menunjuk pada contoh-contoh seperti harga mobil yang naik karena kekurangan chip, dan kendala rantai pasokan di industri teknologi. Sementara itu, misi penyelamatan $ 9 triliun oleh bank sentral untuk meningkatkan ekonomi global sedang diuji karena kenaikan imbal hasil obligasi dan taruhan inflasi mengancam kemampuan mereka untuk menekan biaya pinjaman. (Bloomberg)
Setelah AS dan Eropa mulai melakukan vaksinasi terhadap Covid-19, Asia akhirnya mulai memberikan suntikan. Hong Kong telah memulai programnya pada hari Senin (22/2), dengan produk Sinovac yang berbasis di Beijing. Jepang, Australia dan Selandia Baru sedang memvaksinasi kelompok prioritas dengan suntikan dari Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca, sementara Malaysia memulai upayanya pada hari Rabu (24/2), Korea Selatan akan dimulai pada hari Jumat dan Thailand beberapa hari kemudian. (Bloomberg)
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
Best Regards,
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—25-Februari-2021.pdf