Kilas Pasar
Pasar global mayoritas bergerak turun pada Rabu (10/2). Dow Jones Industrial Average naik 61,97 poin, atau 0,20% menjadi 31.437,80. S&P 500 turun tipis 0,03% ke 3.909,88. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,25% menjadi 13.972,53, Dari Eropa, FTSE tercatat turun 0,11% menjadi 6.524,36 begitupun Stoxx600 turun 0,95% menjadi 409,47. Dari Asia, Nikkei 225 dan Kospi kemarin tercatat menguat masing-masing 0,19% dan 0,52%.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 13.982,0, menguat. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI pagi ini dibuka turun 0,58%. Begitu pula Brent turun 0,05%. Hari ini Nikkei 225 dan Kospi libur. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones dan S&P 500 naik masing-masing sebesar 0,08% dan 0,03% sedangkan,Nasdaq melemah tipis kurang dari 0,01%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping bersiap untuk berbicara untuk pertama kalinya sejak pemerintahan baru di Washington menjabat bulan lalu. Percakapan antara para pemimpin dua ekonomi terbesar dunia itu akan berlangsung ditengah ketegangan di antara kedua negara terkait berbagai masalah termasuk Hong Kong, perdagangan, Laut Cina Selatan, dan teknologi. TikTok masih diawasi oleh pemerintahan Biden setelah diikat ke dalam badai politik tahun lalu oleh mantan Presiden Donald Trump. Sementara itu, Biden mengatakan pemerintahannya akan memberikan sanksi kepada para pemimpin militer di Myanmar terkait kudeta bulan ini. (Bloomberg)
Lembaga Pengelola Investasi milik Indonesia bakal segera beroperasi pada kuartal pertama 2021. Saat ini, pemerintah masih melakukan penjajakan calon investor keuangan global untuk gabung Lembaga bemerek Indonesia Investment Authority (INA) ini. Meski demikian, China belum memutuskan bergabung dengan LPI. Direktur Eksekutif Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, wajar bila Tiongkok belum mau menjalin komitmen investasi dengan INA. Sebab dalam jangka menengah pendek sektor usaha yang bisa menguntungkan adalah teknologi dan keuangan, sedangkan fokus investasi INA adalah menjalankan proyek-proyek infrastuktur. (Kontan)
Bank Indonesia (BI) bersama industri, khususnya Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), berkomitmen untuk terus mendorong perluasan penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) dengan target menjadi 12 juta merchant pada tahun ini. Hal tersebut diperlukan untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Target 12 juta merchant tersebut berarti dua kali lipat atau naik 100% dari posisi penggunaan QRIS pada 2020 yang mencapai enam juta merchant. Mereka tersebar di 34 provinsi, 480 kabupaten/kota, dan 85%, di antaranya adalah UMKM, yang menggunakan QRIS dengan dukungan infrastruktur dari 52 PJSP berizin. (Investor Daily)
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
Best Regards,
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—11-Februari-2021.pdf