SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Rabu 14 Oktober 2020

Kilas Pasar

 

Pada Selasa (13/10), indeks saham global menurun bersamaan. Dari Amerika Serikat, Dow naik sebesar 157,71 poin, atau 0,55%, menjadi 28.679,9. Sementara itu S&P 500 dan Nasdaq Komposit juga melemah masing-masing sebesar 0,63% dan 0,1% menjadi 3.511.93 dan 11.863,90.

 

Kemudian, dari bursa Eropa, FTSE dan Stoxx600 juga menurun masing-masing sebesar 0,53% dan 0,55% menjadi 5.969,71 dan 370,96.

 

Pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.715,0. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dan Brent menguat secara bersamaan masing-masing sebesar 0,17%.

 

Prediksi Hari Ini

 

Pasar diperkirakan mix hari ini. Pagi ini, indeks Nikkei 225 dibuka melemah sebesar 0,23%, Kospi melemah 0,17%. Di sisi lain indeks futures di Amerika Serikat tercatat menguat dengan Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq naik masing-masing sebesar 0,16%, 0,16% dan 0,29%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

Singapura mengalami kontraksi pertumuhan ekonomi sebesar 7% YoY pada kuartal ketiga 2020, menurut perkiraan resmi yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan dan Industri. Secara kuartalan yang telah disesuaikan berdasarkan musiman, ekonomi Singapura melonjak 7,9% pada periode Juli-hingga-September, yang merupakan pembalikan dari kontraksi 13,2% pada kuartal kedua. Dalam rilis terpisah, bank sentral negara tersebut mengatakan tetap mempertahankan kebijakan moneter berbasis nilai tukar.

 

IMF merevisi proyeksi ekonomi global menjadi kontraksi 4,4% pada 2020. Ini menunjukkan revisi naik dibandingkan estimasi kontraksi 4,9% pada Juni 2020. Proyeksi terbaru IMF mengasumsikan bahwa kebijakan-kebijakan jaga jarak terkait pandemi Covid-19 akan berlanjut hingga 2021 dan penularan lokal akan turun di seluruh dunia pada akhir 2022. Revisi naik tersebut didorong oleh pertumbuhan di negara-negara maju dan Tiongkok yang melebihi perkiraan pada 2Q20. Juga ada tanda-tanda bahwa pemulihannya akan meningkat pada 3Q20. IMF juga mengingatkan bahwa proses pemulihan dari dampak pandemi virus corona Covid-19 akan panjang, tidak merata, dan tidak pasti.

 

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah menyalurkan bantuan subsidi upah atau gaji terhadap 11.950.300 pekerja atau setara 97,37% dari total penerima tahap pertama sampai dengan tahap ke-5 atau tahap terakhir. Dengan demikian, jumlah penerima bantuan subsidi upah ini hanya 76,1% dari yang ditargetkan sebanyak 15,7 pekerja.

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—14-Oktober-2020.pdf