SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Selasa 16 Juni 2020

Kilas Pasar

 

Indeks saham di Amerika Serikat rebound, setelah pasar futures mengalami pelemahan tajam. Kenaikan ini disebabkan oleh kebijakan baru Bank Sentral AS, walaupun masih terlihat meningkatnya kembali kekhawatiran pasar terkait dampak pandemi Covid-19. Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq masing-masing menguat 0,6%, 0,8%, dan 1,4%

 

Indeks di Eropa tercatat melemah, di antaranya FTSE 100 dan Stoxx 600 masing-masing melemah 0,7% dan 0,3%. Kemarin, IHSG ditutup turun 1,3%.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat melemah, pagi ini diperdagangkan pada level Rp14.200. Komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dan Brent, tercatat masing-masing turun 0,6% dan 0,4%.

 

Prediksi Hari Ini

 

Pasar diperkirakan menguat hari ini. Pagi ini, Nikkei 225 tercatat naik 2,8% dan Kospi juga menguat 3,4%. Indeks futures di Amerika Serikat tercatat naik dengan Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq menguat masing-masing 1,1%, 1%, dan 0,9%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Bank Sentral AS mengumumkan kebijakan moneter baru dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19. Dalam paket kebijakan baru ini, Bank Sentral AS akan memperluas cakupan suntikan likuiditasnya dengan membeli surat-surat utang korporasi pada pasar sekunder sejumlah US$250 miliar, setelah sebelumnya hanya mencakup ETF berbasis surat utang. Dikutip dari Bloomberg, Bank Sentral AS akan membuat indeks khusus yang mencakup seluruh surat utang korporasi di AS yang memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh Bank Sentral AS. Kebijakan ini disambut positif oleh pasar keuangan AS, dengan kenaikan imbal hasil surat utang negara AS (harga turun) dan menguatnya indeks saham AS.

 

Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan pada Mei 2020 surplus mencapai US$ 2,09 miliar. Ini  jauh membaik dibandingkan April yang tercatat defisit sebesar US$ 350 juta, maupun periode yang sama tahun lalu yang surplus US$ 207,6 juta.  Adapun secara kumulatif Januari-Mei 2020, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus mencapai US$ 4,31 miliar. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan surplus neraca dagang terjadi akibat impor yang anjlok cukup dalam mencapai 32,65% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 8,44 miliar, dan turun 42,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara ekspor pada Mei 2020 juga turun 13,4% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 10,53 miliar.

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

 

 

Regards,

 

SAM Investment

PT SAMUEL ASET MANAJEMEN

Your Lifelong Investment Partner

 

Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia

Contact: +62-21-28548800 | f. +62-21-8317474 | www.sam.co.id

 

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian-16-Juni-2020.pdf