| Kilas Pasar Indeks saham AS ditutup melemah tadi pagi waktu Jakarta. Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 2,94%, S&P 500 ditutup melemah 2,81%, dan Nasdaq melemah 2,99%, setelah sempat menguat pada perdagangan intraday seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat sebesar 50 bps, dua pekan lebih cepat dari jadwal rapat Federal Open Market Committee. Reaksi negatif ini seiring dengan pernyataan Ketua Bank Sentral Amerika Serikat Jay Powell yang dianggap pasar tidak terlalu menggembirakan. Indeks acuan lainnya membukukan penguatan, di ataranya FTSE 100 ditutup menguat 0,95%, DAX Frankfurt ditutup menguat 1,08%, dan Nikkei 225 ditutup menguat 0,45%. Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 2,94% pada sore kemarin. Komoditas cenderung mendatar, dengan minyak Brent ditutup melemah tipis 0,08%, dan emas menguat 0,21%. Rupiah ditutup melemah tipis sebesar 0,13% menjadi Rp14.283 terhadap dolar AS. Prediksi Hari Ini Pasar diperkirakan bergerak mixed pada hari ini, seiring dengan pelemahan indeks acuan AS. Pagi ini beberapa indeks futures tercatat naik tipis, seperti S&P 500 Futures menguat 0,7%. Indeks regional Asia tercatat menguat pagi ini, di antaranya Nikkei 225 dibuka menguat 0,48% serta KOSPI naik 1,37%. Isu Ekonomi dan Pasar Bank Sentral Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps, 2 pekan lebih cepat dari jadwal seharusnya. Penurunan bunga ini dimaksudkan untuk memberi stimulus ekonomi Amerika dalam menghadapi risiko COVID-19. Penurunan bunga ini sebenarnya sudah diperkirakan pasar sebelumnya, namun menimbulkan reaksi karena diumumkan lebih cepat dari jadwal. Pasar Amerika sempat bergerak naik, namun setelahnya ditutup negatif seiring dengan pernyataan Ketua Bank Sentral AS Jay Powell yang dianggap tidak terlalu menggembirakan. Pada waktu yang sama, gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari Kelompok 7 Negara Maju (G-7) menyatakan kesiapannya untuk melakukan kebijakan yang wajar dan sesuai dalam menangani risiko COVID-19. Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi beberapa negara utama. Dikutip dari pernyataan OECD, perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia direvisi turun dari 2,9% menjadi 2,4% untuk tahun 2020. Dalam pemilihan pendahuluan calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, Wakil Presiden AS pada masa Presiden Barack Obama, diperkirakan akan memenangkan Super Tuesday, pemilihan pendahuluan serentak kemarin. Best Regards, Narendro Anindyo, CFA Investment AnalystPT SAMUEL ASET MANAJEMEN Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia t. +62-21-2854 8511| f. +62-21-8317474 | m. +62-87881519605 | www.sam.co.id |
Leave a Reply