Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat turun, indikasi indeks di bursa Asia akan turun hari ini terbawa sentimen koreksi dari indeks di bursa global semalam. Mata uang kuat Asia yen, HK dolar dan Sin dolar, dibuka melemah terhadap US dolar, yang mestinya menjadi sentimen pelemahan. Kemungkinan rupiah melemah menuju kisaran antara Rp.14.120 s.d Rp.14.140 per USD (kurs tengah Bloomberg) ditambah faktor musiman menjelang akhir tahun.
Inflasi November tercatat sebesar 0,14% mom atau 3% yoy. Kenaikan harga terjadi di hampir semua kelompok pengeluaran kecuali kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan tercatat deflasi. Dari komponen inflasi, inflasi tertinggi berasal dari komponen yang bergejolak. Secara kumulatif dari janauri s.d November, tercatat inflasi sebesar 2,37%. Kemungkinan inflasi akan terjaga dibawah 3% hingga akhir tahun 2019, yang tinggal satu bulan lagi.
Sentimen di pasar global kembali kompak terkoreksi semalam. Investor merespon negative pernyataan Presiden Trump terkait tariff untuk baja. Dari AS, sentimen negative bertambah dengan indeks ISM untuk aktivitas usaha masih kontraksi menjadi 48,3 ? negative dalam empat bulan berturut-turut. Isu perang dagang masih emnajdi perhatian utama investor.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Leave a Reply