Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks akan bergerak ?mixed? dengan kecenderungan terkoreksi. Harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Sementara mata uang kuat Asia yen dan HK dolar, dibuka menguat terhadap US dolar, yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.13.980 s.d Rp.14.010 per USD (kurs tengah Bloomberg).
NPI pada Q3-2019 tercatat defist US$46 juta, turun dibandingkan Q2-2019 yang mencatat defisit sebesar US$2 miliar. Perbaikan tersebut karena turunnya defisit transaksi berjalan menjadi US$7,7 miliar, dan diimbangi dengan surplus transaksi modal dan finansial yang sebesar US$7,6 miliar. BI perkirakan NPI akan membaik didukung dengan potensi terjaganya defisit transaksi berjalan terjaga di kisaran 2,55-3% dari PDB.
Harga konsumen (CPI) di China untuk bulan Oktober tercatat inflasi sebesar 3,8% – inflasi tertinggi sejak Januari 2012, sedangkan harga produsen (PPI) tercatat deflasi 1,6% yoy ? terendah dalam tiga (3) tahun terakhir. Turunnya PPI menjadi indikasi melemahnya kegiatan usaha. Berkurangnya produksi membuat harga konsumen naik.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Leave a Reply