Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ?mixed? hari ini namun ada potensi naik karena sudah mengalami tekanan jual sejak awal pekan ini dan harga minyak mentah yang dibuka sedikit naik pagi ini. Sementara mata uang kuat Asia HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar, begitupun dengan yuan yang melemah menjadi 7,06 per USD. Kemungkinan rupiah akan melemah menuju kisaran antara Rp.14.230 s.d Rp.14.250 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Posisi cadev per Juli 2019 tercatat sebesar US$125,9 miliar, naik dari posisi Juni 2019 sebesar US$123,8 miliar. Peningkatan ini diperoleh dari penerimaan devisa migas dan valas lainnya dan penarikan utang luar negeri pemerintah. Di awal pekan ini rupiah mendapat tekanan baru dari pelemahan yuan yang kemungkinan masih akan berlanjut. Pelemahan yuan ini sebagai upaya pembalasan China atas rencana penerapan tarif 10% terhadap barang impor China senilai US$300 miliar yang efektif 1 September mendatang.
US consumer credit pada Juni 2019 tumbuh 4,3% yoy menjadi sebesar US$14,6 miliar, dibawah ekspektasi pasar US$16 miliar. Data lain juga mencatat imbal hasil 10 tahun TB AS turun dari tertingginya 2,768% pada Maret 219 menjadi 1,6% , begitupun dengan harga minyak mentah. Penurunan ini karena kekawatiran terhadap resesi ekonomi global.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Leave a Reply