Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak mixed hari ini sementara harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Tetapi kemungkinan IHSG akan menguat memfaktorkan sentimen positif pertemuan Jokowi dan Prabowo Subianto pada Sabtu akhir pekan lalu. Begitupun dengan rupiah yang kemungkinan juga akan menguat menuju kisaran antara Rp.13.900 s.d Rp.14.000 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Neraca perdagangan bulan Juni 2019 tercatat surplus sebesar US$196 juta. Surplus ini terjadi karena pertumbuhan impor secara bulanan turun lebih besar (-20,7% mom) dibandingkan pertumbuhan ekspor (-8,98% mom). Namun surplus ini belum menolong kinerja neraca perdagangan selama Q2-2019 yang tercatat defisit sebesar US$1,87 miliar, lebih tinggi dari Q2-2018 sebesar US$1,46 miliar. Kemungkinan CAD pada Q2-2019 ini juga lebih tinggi dibandingkan Q2-2018 yang sebesar 3,04% dari PDB.
Pertumbuhan ekonomi China pada Q2-2019 tercatat sebesar 1,6% qtq atau 6,2% yoy. Secara triwulanan, naik dari 1,4% pada Q1-2019, tetapi secara tahunan kinerja tersebut merupakan yang terendah dalam 27 tahun terakhir. Secara triwulanan sebesarnya ada perbaikan di kapasitas utilisasi, dan industrial output. Pemerintah China proyeksikan ekonomi China tumbuh antara 6%-6,4% tahun 2019 ini.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Leave a Reply