Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat ‘hijau’, indikasi ada potensi naiknya indeks di bursa Asia hari ini didukung dengan naiknya indeks di bursa global semalam walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Mata uang kuat Asia yen, HK dolar, dan Sin dokar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.200 s.d Rp.14.220 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Pertumbuhan kredit perbankan tercatat 12% yoy pada Februari 2019, sedikit naik dari Januari sebesar 11,9% yoy. Kenaikan terutama bersumber dari kredit investasi, sementara kredit modal kerja tumbuh ‘flat’ dan konsumsi tumbuh melambat. Kredit sektor properti meningkat terutama dari kredit konstruksi. Pertumbuhan kredit ini terbantu dengan naiknya pertumbuhan simpanan sebesar 5,8% yoy karena simpanan berjangka. Pertumbuhan kredit akan berlanjut naik meespon faktor musiman puasa-lebaran.
The IHS Markit US composite indeks untuk Maret 2019 melambat menjadi 54,6 dari 55,5 pada Februari 2019. PMI untuk sektor jasa dan manufaktur melambat. Survei dari ISM untuk sektor non manufaktur juga mengkonfirmasi perlambatan. Semakin banyak data ekonomi AS yang melambat sebagai indikasi fase puncak ekonomi AS telah dilalui.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-4-April-2019.pdf