Ada potensi indeks di bursa Asia akan naik hari ini terlihat dari hampir semua indeks futuresnya tercatat ‘hijau’ ditambah sentimen positif dari naiknya indeks di bursa global akhir pekan lalu walaupun pagi ini harga minyak mentah dibuka turun. Mata uang kuat Asia HK dolar dan Sin dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.240 s.d Rp.14.260 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Neraca perdagangan Indonesia bulan Februari 2019 kembali surplus sebesar US$329,5 juta setelah 4 (empat) bulan sebelumnya berturut-turut tercatat defisit. Surplus terjadi karena impor turun lebih besar dari turunnya ekspor, terutama karena sektor migas yang turun 30,5% yoy, sedangkan ekspor migas turun 21,75% yoy. Turunnya ekspor-impor migas ini diantaranya karena Pertamina wajib membeli minyak dari dalam negeri. Kemungkinan Maret 2019 kinerja neraca perdagangan kembali defisit karena memasuki musim persiapan puasa.
ULN Indonesia per Janauri 2019 tercatat sebesar US$383 miliar, naik 1,45% mom (8,75% yoy) dari posisi Desember 2018. Per akhir 2018, kinerja tersebut tercatat 36,18% dari PDB naik dari 34,17% dari PDB per akhir 2017. Sudah melewati batas sangat aman 35% dari PDB walaupun masih dibawah 60% sebagaimana Undang-undang.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-18-Maret-2019.pdf