SAM Ulasan Ekonomi Harian Jumat 22 Februari 2019

Sebagian besar indeks futures bursa Asia terlihat ‘merah’, indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini ditambah sentimen negatif  dari bursa AS yang semalam kompak turun dan harga miyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Mata uang kuat Asia yen dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini  yang bisa menjadi sentimen pelemaha Rupiah hari ini menuju kisaran antara  Rp.14.080  s.d Rp.14.100 per USD  (kurs tengah Bloomberg).

 

RDG BI kemarin memutuskan suku bunga acuan 7DRR tetap 6%. Keputusan tetap ini seiring dengan focus BI untuk menstabilkan neraca eksternal untuk pengendalian defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman. BI telah menaikkan suku bunganya sebesar 175 bps sejak Mei hingga Desember 2018 lalu. Namun demikian suku bunga kredit perbankan belum naik secara signifikan, bahkan untuk suku bunga kredit konsumsi turun 0,67% pada Desember 2018 dibandingkan Mei 2018 sebagai indikasi fokus bank yang cenderung memperbesar kredit konsumsi.

 

The IHS Markit US Manufacturing PMI turun menjadi 53,7 pada Februari 2019 dari 54,9 pada Januari 2019, sedangkan untuk ‘composite index’ tercatat naik menjadi 55,8 pada Februari dari 54,4 pada Januari karena kenaikan pada sektor jasa-jasa. Indeks PMI masih diatas level 50 yang menunjukkan masih ekspansi.



 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

 

 

 

PT SAMUEL ASET MANAJEMEN

Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia

t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474  |www.sam.co.id

 

Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-22-Februari-2019.pdf