Kemungkinan indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ hari ini terindikasi dari indeks futures bursa Asia yang bervarisi dengan kecenderungan naik terbawa sentimen naiknya harga minyak mentah pagi ini. Kemungkinan nilai tukar rupiah akan menguat terbawa sentimen penguatan yen dan Sin dolar pagi ini, menuju kisaran antara Rp.14.200 s.d Rp.14.220 per USD (kurs tengah Bloomberg).
IMF merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,7% menjadi 3,5%. Bagi Indonesia perlambatan ekonomi global dan khususnya China berdampak serius terhadap kinerja ekspor. Pemerintah masih meyakini target pertumbuhan ekonomi 5,3% di tahun 2019 akan tercapai. Sementara penelitian OECD terbaru menyatakan era PPh badan usaha di dunia turun dari 28,6% di tahun 2000 menjadi 21,4% di tahun 2018, sedangkan PPh Indonesia masih sebesar 25%.
Ekonomi China tahun 2018 tercatat 6,6% yoy melambat dibandingkan 2017 yang sebesar 6,8% yoy. Untuk Q4-2018 tercatat 6,4% yoy, melambat dari 6,5% yoy pada Q3-2018. Perlambatan ini sebagai dampak dari efek pengenaan tarif atas barang-barang ekspor China ke AS, melemahnya permintaan domestik, dan off-balace sheet borrowing dari pemerintah local yang mengkawatirkan. Presiden China Xi Jinping memperingatkan partai Komunis terhadap risiko yang sangat serius terhadap ancaman perlambatan ekonomi ini.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-22-Januari-2019.pdf