Ada potensi indeks di bursa Asia akan cenderung naik hari ini terlihat dari indeks futuresnya yang sebagian besar ‘hijau’, ditambah sentimen naiknya indeks di bursa AS semalam walaupun harga minyak mentah dibuka melemah terhadap US Dolar. Pagi ini mata uang kuat Asia HK dolar dan Sin dolar melemah terhadap USDolar yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.520 s.d Rp.14.550 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI.
Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) kemarin menyampaikan proyeksi makroekonomi Indonesia 2019. Pertumbuhan ekonomi 5%-5,4%, inflasi 3,5%±1%, pertumbuhan kredit 10%-12%, pertumbuhan DPK 8%-10%, dan defisit transaksi berjalan 2,5% dari PDB. Diikuti dengan ketidakpastian global yang masih tinggi. BI pertimbangkan ada perlambatan ekonomi global dari 3,73% tahun 2018 menjadi 3,7% tahun 2019. BI juga sinyalkan masih akan naikkan suku bunganya.
Presiden AS Trump kembali ancam China dengan menaikkan tarif impor tambahan dari 10% menjadi 25% untuk barang-barang impor dari China senilai US$267 miliar yang akan berlaku pada 1 Januari 2019. Sementara China menanggapi dengan berharap akan ada kesepakatan pada pertemuan G20 di Argentina akhir pekan ini.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Rabu-28-November-2018.pdf