Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat merah, indikasi indeks di bursa Asia berpotensi turun hari ini dengan sentimen negatif koreksi di bursa global khususnya di indeks Dow, ditambah dengan harga minyak mentah yang turun pagi ini. Sedangkan mata uang Asia yen dan HK dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah. Kemungkinan rupiah bergerak di kisaran Rp.15.170 s.d Rp.15.190 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI.
PT Pertamina memberikan komitmen untuk menggunakan rupiah dalam pembelian minyak mentahnya seperti yang telah disepakati dengan Petronas, Malaysia. Reuters juga memberitakan pengumuman tender PT Pertamina dengan menggunakan mata uang non USDolar. Komitmen PT Pertamina ini akan membantu penguatan rupiah.
Hampir semua pasar saham global semalam terkoreksi. Koreksi paling tajam terjadi pada indeks Dow dan Nasdaq. Sentimen negatif berasal dari turunnya saham-saham berbasis teknologi, ditambah dengan data penjualan rumah pada bulan September untuk single-family karena naiknya suku bunga mortgage dan harga rumah. Turunnya permintaan ini dikawatirkan sebagai sinyal awal dari potensi perlambatan ekonomi AS.
 
 
  
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-25-Oktober-2018.pdf