SAM Ulasan Ekonomi Harian Senin 22 Oktober 2018

Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat merah, indikasi indeks di bursa Asia akan cenderung turun pagi ini dengan sentimen harga minyak mentah yang dibuka sedikit turun pagi ini. Sedangkan mata uang Asia kompak dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah. Kemungkinan rupiah bergerak di kisaran Rp.15.150 s.d Rp.15.180 per USD  (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI.

 

Realisasi subsidi BBM dan elpiji per September 2018 telah menapai Rp.54,3 triliun atau 115,9% dari pagu. Kenaikan ini karena nilai tukar rupiah yang terdepresiasi dan harga minyak mentah Indonesian Curude Price (ICP) yang diatas asumsi APBN 2018. Total subsidi energi pada APBN 2018 tercatat sebesar Rp.163,5 triliun. Kendati sudah melebihi pagu, tampaknya pemerintah tidak akan menaikkan subsidi solar karena pemeritnah masih mendapatkan ‘windfall’ profit dan harga ICP dan kurs.

 

Ekonomi China pada Q3-2018 tercatat sebesar 1,6% qtq atau 6,5% yoy, melambat dibandingkan Q2-2018 yang tercatat sebesar 1,8% qtq atau 6,7% yoy. Perlambatan juga terjadi pada industrial production, tetapi pada penjualan ritel masih naik. Kemungkinan ekonomi China masih berlanjut melambat dengan rencana Presiden Trump yang masih akan mengenakan tarif hingga senilai US$500 miliar terpenuhi.

 



 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

 

 

 

PT SAMUEL ASET MANAJEMEN

Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia

t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474  |www.sam.co.id

 

Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-22-Oktober-2018.pdf