Kemungkinan indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ hari ini terindikasi dari indeks futuresnya yang bervariasi, namun ada kecenderungan naik dengan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Mata uang kuat Asia HK dolar dan Sin dolar menguat terhadap US dolar pagi ini yang mestinya bisa menjadi sentiment penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.13.830 s.d Rp.13.850 per USD ditambah relatif sepinya perdagangan kmenjelang libur panjang.
Indeks Penjualan Ritel (IPR) pada April 2018 secara bulanan membaik dibandingkan April 2017, namun secara tahunan relatif flat. Untuk proyeksi bulan Mei juga demikian. Kinerja IPR ini terbantu dengan faktor musiman terkait puasa dan lebaran terlihat dari kategori barang yang menunjukkan kenaikan yaitu barang lainnya yang didalamnya sandang, dan makanan, minuman, dan tembakau. Kinerja penjualan ritel bisa menjadi indikasi PDB di Q2-2018.
Ekonomi Jepang pada Q1-2018 tercatat kontraksi 0,2% qtq (0,6% yoy). Kontraksi ekonomi Jepang ini kembali terjadi sejak Q4-2015. Proyeksi IMF mencatat ekonomi Jepang untuk tahun 2018 akan tumbuh 1,2% yoy, melambat dibandingkan 2017 yang sebesar 1,7% yoy. Namun IMF tetap proyeksikan ekonomi utnuk ‘advanced economies’ di 2018 2,5% yoy, membaik dari 2,3% di 2017.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-8-Juni-2018.pdf