Ada potensi indeks di bursa Asia akan bervariasi hari ini terlihat dari indeks futuresnya yang ‘mixed’ namun dengan kencenderungan naik terbantu sentimen naiknya harga minyak mentah pagi ini. Mata uang kuat Asia kompak dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah dengan kemungkinan akan tembus Rp.14.000 per USD hari ini walaupun ada penjagaan BI.
Gubernur BI semalam memberikan pernyataan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah pada hari Jumat pekan lalu dan Senin kemarin sebagai dampak menguatnya indeks USDolar karena naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang hampir menyentuh level 3%. Gubernur BI memastikan bahwa BI telah melakukan intervensi ke pasar valas dan pasar SBN dalam jumlah yang cukup besar.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS (TB-10T) tercatat naik dan hampir menyentuh level 3%. Kenaikan ini membuat USDolar indeks juga naik (menguat). Jika level 3% tembus, maka USDolar indeks akan belanjut menguat. Naiknya imbal hasil ini memberi indikasi risiko ekonomi jangka panjang meningkat padahal data PMI untuk sektor jasa, manufaktur dan total mencatatkan kenaikan.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-24-April-2018.pdf